Kuartal 1
Tujuan
Saya ingin meningkatkan kemampuan saya dalam menganalisis dan juga berpikir secara mendalam karena topik kuartal ini adalah membaca sebuah buku bernama Salah Asuhan. Saya juga ingin meningkatkan kemampuan saya dalam menulis dan juga belajar kata-kata yang baru yang saya bisa gunakan dalam karangan-karangan saya.
Saya ingin meningkatkan kemampuan saya dalam menganalisis dan juga berpikir secara mendalam karena topik kuartal ini adalah membaca sebuah buku bernama Salah Asuhan. Saya juga ingin meningkatkan kemampuan saya dalam menulis dan juga belajar kata-kata yang baru yang saya bisa gunakan dalam karangan-karangan saya.
Refleksi
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kuartal ini, saya membaca dan menganalisis sebuah buku berjudul Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. Melalui buku tersebut, saya mempelajari perkataan-perkataan dan juga susunan-sususan kalimat yang baru. Meskipun pada saat pertama kali saya membaca buku tersebut saya tidak terlalu mengerti artinya, akhirnya saya dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi dan juga inti dari novel tersebut. Saya juga melakukan beberapa ulangan mengenai cerita dalam buku tersebut dan saya membuat sebuah karangan argumentatif mengenai pembentukan tema novel Salah Asuhan.
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kuartal ini, saya membaca dan menganalisis sebuah buku berjudul Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. Melalui buku tersebut, saya mempelajari perkataan-perkataan dan juga susunan-sususan kalimat yang baru. Meskipun pada saat pertama kali saya membaca buku tersebut saya tidak terlalu mengerti artinya, akhirnya saya dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi dan juga inti dari novel tersebut. Saya juga melakukan beberapa ulangan mengenai cerita dalam buku tersebut dan saya membuat sebuah karangan argumentatif mengenai pembentukan tema novel Salah Asuhan.
Contoh Tugas - Karangan Argumentasi
Penilaian Guru
Tugas ini merupakan tugas terbaik saya karena dalam karangan ini, saya berhasil mengekspresikan pendapat dan juga gagasan saya. Melalui karangan ini, saya juga meningkatkan kemampuan saya dalam menulis karangan argumentasi.
Hal-hal yang saya lakukan dengan baik dalam karangan ini adalah membuat karangan argumentasinya secara mendalam dan juga menunjukkan fokus. Saya juga memilih kata, menyusun kalimat, menggunakan kalimat sambung dan kalimat argumentasi dengan baik, seperti yang dikatakan dalam komentar ibu Yuda.
Hal yang dapat saya tingkatkan adalah ketelitian dalam menulis karena di dalam karangan tersebut masih dapat ditemukan beberapa kesalahan.
Tugas ini memperluas pemahaman saya dalam konteks global Identitas dan Hubungan (Identities and Relationships) karena saya belajar tentang identitas sosok Hanafi, yaitu salah satu tokoh dalam novel Salah Asuhan. Saya juga belajar konflik-konflik yang dialami oleh karakter Hanafi, yaitu konflik batin maupun konflik dengan orang lain, dan juga hubungan Hanafi dengan keluarganya dan Corrie. Selain itu, saya juga belajar tentang perbedaan adat Eropa dan Minangkabau dan bagaimana Hanafi menjadi terpengaruhi oleh adat Eropa. Hal ini menyebabkannya untuk durhaka terhadap ibunya dan memberontak terhadap adat Minangkabau, yaitu adatnya sendiri. Hal-hal ini menunjukkan bahwa saya mempelajari hubungan antara manusia, pembentukan identitas, karakter, perkembangan sosial, sifat manusia, dan juga martabat.
Hal-hal yang saya lakukan dengan baik dalam karangan ini adalah membuat karangan argumentasinya secara mendalam dan juga menunjukkan fokus. Saya juga memilih kata, menyusun kalimat, menggunakan kalimat sambung dan kalimat argumentasi dengan baik, seperti yang dikatakan dalam komentar ibu Yuda.
Hal yang dapat saya tingkatkan adalah ketelitian dalam menulis karena di dalam karangan tersebut masih dapat ditemukan beberapa kesalahan.
Tugas ini memperluas pemahaman saya dalam konteks global Identitas dan Hubungan (Identities and Relationships) karena saya belajar tentang identitas sosok Hanafi, yaitu salah satu tokoh dalam novel Salah Asuhan. Saya juga belajar konflik-konflik yang dialami oleh karakter Hanafi, yaitu konflik batin maupun konflik dengan orang lain, dan juga hubungan Hanafi dengan keluarganya dan Corrie. Selain itu, saya juga belajar tentang perbedaan adat Eropa dan Minangkabau dan bagaimana Hanafi menjadi terpengaruhi oleh adat Eropa. Hal ini menyebabkannya untuk durhaka terhadap ibunya dan memberontak terhadap adat Minangkabau, yaitu adatnya sendiri. Hal-hal ini menunjukkan bahwa saya mempelajari hubungan antara manusia, pembentukan identitas, karakter, perkembangan sosial, sifat manusia, dan juga martabat.
Kuartal 2
Tujuan
Saya ingin belajar hal-hal yang baru dan saya juga ingin terus meningkatkan kemampuan saya dalam analisis. Saya juga ingin berpikir secara mendalam karena saya akan membaca buku yang berjudul When Broken Glass Floats oleh Chanrithy Him. Saya juga ingin belajar kata-kata yang baru yang dapat saya gunakan dalam karangan-karangan yang saya buat dan juga meningkatkan ketelitian saya dalam menulis.
Saya ingin belajar hal-hal yang baru dan saya juga ingin terus meningkatkan kemampuan saya dalam analisis. Saya juga ingin berpikir secara mendalam karena saya akan membaca buku yang berjudul When Broken Glass Floats oleh Chanrithy Him. Saya juga ingin belajar kata-kata yang baru yang dapat saya gunakan dalam karangan-karangan yang saya buat dan juga meningkatkan ketelitian saya dalam menulis.
Refleksi
Pada kuartal kedua, saya membaca novel kisah nyata yang berjudul When Broken Glass Floats karya Chanrithy Him. Novel tersebut mengisahkan tentang seorang anak berkebangsaan Kamboja, yaitu penulis itu sendiri, yang harus hidup sengsara bersama keluarganya karena rezim Khmer Merah, yaitu sebuah organisasi yang menindas masyarakat negara tersebut. Chanrithy harus bertahan hidup dengan makanan yang sangat sedikit dan juga kondisi hidup yang buruk. Beberapa anggota keluarganya pun meninggal karena hal tersebut. Akhirnya, ia berhasil mengungsi ke Amerika. Saya juga harus melakukan beberapa ulangan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel tersebut. Setelah selesai membaca buku tersebut, saya harus membuat sebuah karangan kreatif. Saya memilih untuk membuat sebuah diari yang menceritakan perasaan yang dialami Chanrithy pada saat ia sedang berada di kamp pengungsi untuk dapat pergi ke Amerika. Saya juga harus membuat sebuah Statement of Intent, yaitu naskah karangan kreatif tersebut. Pada akhir kuartal tersebut, saya menjadi lebih bersyukur akan hidup saya karena saya masih dapat menjalani hidup yang berkecukupan dan juga senang. Kemampuan saya dalam menulis juga meningkat.
Pada kuartal kedua, saya membaca novel kisah nyata yang berjudul When Broken Glass Floats karya Chanrithy Him. Novel tersebut mengisahkan tentang seorang anak berkebangsaan Kamboja, yaitu penulis itu sendiri, yang harus hidup sengsara bersama keluarganya karena rezim Khmer Merah, yaitu sebuah organisasi yang menindas masyarakat negara tersebut. Chanrithy harus bertahan hidup dengan makanan yang sangat sedikit dan juga kondisi hidup yang buruk. Beberapa anggota keluarganya pun meninggal karena hal tersebut. Akhirnya, ia berhasil mengungsi ke Amerika. Saya juga harus melakukan beberapa ulangan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel tersebut. Setelah selesai membaca buku tersebut, saya harus membuat sebuah karangan kreatif. Saya memilih untuk membuat sebuah diari yang menceritakan perasaan yang dialami Chanrithy pada saat ia sedang berada di kamp pengungsi untuk dapat pergi ke Amerika. Saya juga harus membuat sebuah Statement of Intent, yaitu naskah karangan kreatif tersebut. Pada akhir kuartal tersebut, saya menjadi lebih bersyukur akan hidup saya karena saya masih dapat menjalani hidup yang berkecukupan dan juga senang. Kemampuan saya dalam menulis juga meningkat.
Contoh Tugas - Karangan Kreatif
Penilaian Guru
Tugas ini merupakan tugas terbaik saya karena saya berhasil mengembangkan sebuah cerita menjadi sebuah diari yang mencerminkan perasaan tokoh dalam novel tersebut. Saya juga bekerja keras dalam membuat karangan kreatif ini dan saya bangga akan keberhasilan saya.
Hal yang saya lakukan dengan baik adalah bahwa saya menulis karangan tersebut menggunakan imajinasi saya. Pada saat menulis, saya berpikir seolah-olah saya adalah tokoh dalam cerita tersebut. Saya memikirkan tentang apa yang saya akan rasakan jika saya berada di tempatnya. Saya juga mengembangkan perasaan dengan baik karena saya mencurahkan emosi yang dirasakan tokoh tersebut dengan menggunakan kalimat-kalimat yang deskriptif. Hal-hal inilah yang membuat karangan saya menjadi menarik.
Hal yang dapat saya tingkatkan adalah ketelitian saya dalam menulis. Dalam Statement of Intent dan karangan kreatif itu sendiri, saya melakukan kesalahan-kesalahan kecil dan hal itulah yang menurunkan nilai saya.
Tugas ini memperluas pemahaman saya dalam konteks global Ekspresi Pribadi dan Budaya (Personal and Cultural Expression) karena saya belajar cara untuk mengekspresikan kepribadian saya melalui karangan saya. Saya mengekspresikan ide-ide saya melaui karangan kreatif ini karena saya menggunakan kreatifitas saya sendiri. Saya juga mencurahkan perasaan dan juga menunjukkan cara berpikir saya karena pada saat menulis, saya seolah-olah menjadi salah satu tokoh dalam novel tersebut. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa saya belajar tentang penciptaan sebuah karya, kompetensi saya dalam menulis, cara menganalisis keadaan yang terjadi, dan juga metakognisi.
Hal yang saya lakukan dengan baik adalah bahwa saya menulis karangan tersebut menggunakan imajinasi saya. Pada saat menulis, saya berpikir seolah-olah saya adalah tokoh dalam cerita tersebut. Saya memikirkan tentang apa yang saya akan rasakan jika saya berada di tempatnya. Saya juga mengembangkan perasaan dengan baik karena saya mencurahkan emosi yang dirasakan tokoh tersebut dengan menggunakan kalimat-kalimat yang deskriptif. Hal-hal inilah yang membuat karangan saya menjadi menarik.
Hal yang dapat saya tingkatkan adalah ketelitian saya dalam menulis. Dalam Statement of Intent dan karangan kreatif itu sendiri, saya melakukan kesalahan-kesalahan kecil dan hal itulah yang menurunkan nilai saya.
Tugas ini memperluas pemahaman saya dalam konteks global Ekspresi Pribadi dan Budaya (Personal and Cultural Expression) karena saya belajar cara untuk mengekspresikan kepribadian saya melalui karangan saya. Saya mengekspresikan ide-ide saya melaui karangan kreatif ini karena saya menggunakan kreatifitas saya sendiri. Saya juga mencurahkan perasaan dan juga menunjukkan cara berpikir saya karena pada saat menulis, saya seolah-olah menjadi salah satu tokoh dalam novel tersebut. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa saya belajar tentang penciptaan sebuah karya, kompetensi saya dalam menulis, cara menganalisis keadaan yang terjadi, dan juga metakognisi.